Rabu, 26 Januari 2011

Parodi 02

PUTER PAN
     Puter Pan merupakan salah satu group pemijat gendang telinga kita yang pernah berkibar di negeri fantasi, Kami pernah dipuja, digandrungi, fans kami menjulur kemana-mana, mencengkram & mengakar di berbagai zona, Silaunya negeri fantasi pernah menyorot  gegapnya figur kami, aroma harum-pun senantiasa singgah dan berbalut serta riuh tepuk sorak selalu berdentum manakala langkah kami menghentak panggung dan suara musik kami meninju ruang hampa otak kita.
     Kami adalah manta pemain group musik di negeri fantasi ini, dengan sisa senyum yang letih, dengan berkas harapan yang penuh lubang kecaman, dengan singgasana yang kian rapuh dan mulai ditumbuhi jamur caci maki serta renda-renda untaian noda.
     Hal ini terjadi karena vokalis kami, Goril Puterpan terpeleset padas asmara dengan kekasihnya, Lunak Manja. tapi bagaimanapun keduanya adalah sahabat kami, pernah menapak kebersamaan, kepalannya pernah menggegam pergelangan kami ketika kami hendak terjerembab, kelopaknya sempat mencucurkan air mata waktu kami bercendawan sedih,kemampuan kami tak lagi bernyanyi, tapi memperindah jeritan ini, memetik gitar kehampaan, menerpa drum dengan lunglai, inilah suara hati kami, dengan perasaan malu kami berbisik kepada-Nya, Meski di antara kamipun tetap ada pertentangan namun itulah manusia di negeri fantasy.
     Utha Puter Pan, Bagi saya Ilmu Biologi, rekan kami, Si Goril itu wajar aja, tapi kenapa harus diekspos dengan metode "Lebih Ajar". Simbol manusiawi tercermin jelas tanpa direkayasa. Saya yakin benak kita pasti pernah berimajinasi dan pernah bereaksi dalam oksidasi satu ini, tapi yang jadi pertanyaan, Apakah Sang Kholik mencipta kita, hanya untuk dihujat? di maki lalu di benamkan wajahnya dalam lumpur kemarahan? Hendaknya dari untaian pahit ini, dapat kita gores pelajaran, bahwa Insan Homo Sapien Sapien ini memang sarang kehilafan, Genetika yang sarat dengan kesalahan.
     Ponedi Puter Pan, secara Fisika ini adalah hukum Newton, "Aksi Reaksi" keduanya adalah hukum alam, api tak pernah padam selagi oksigen menerpa ke arahnya. Air tak bakal berhenti mengalir selagi ada celah yang lebih rendah, Dukungan yang bijak dan sabar hendaknya layak diberikan kepada rekan kami, si Goril Puter Pan, yang dalam Kehila-Pan, Kegela-Pan dan Rata-Pan. Jadi Sobatku, Goril mengakulah.....jangan bikin semua juengkel...
     Gunawan Puter Pan, Bagaimanapun Si Goril mesti di ganjar hukuman yang setimpal. Kalo perlu seberat-beratnya, karena merusak anak bangsa, Kalo dalam "Grammar" dia sudah lepas dari aturan tata bahasa, jadi tak bisa di tolelir, Error Analisis dengan mudah mendeteksinya..ha..ha..ha..
     Rony Puter Pan, Shock teraphy emang perlu bagi dia, Biar tambah dewasa, tambah piawai dalam berfikir ke depan. suara emasnya patut kita nikmati kembali, saya yakin gendang telinga kita tak akan berontak,  biarkan jari-jari lincah kami mengiringi dengan damai, sedamai hati saya yang baru dapat momongan he..he..he..
     tox Puter Pan, Badai yang datang bersama hikmah, api yang panas perlu dinyalakan agar matang jiwa, gelegar air bah perlu disalurkan agar tak meluap lebih lama, eriakan itu akan mendaki puncak caci maki dan akhirnya turun dengan sendirinya. Kegelapan & Kecerahan terkadang datang bersamaan dengan elok dalam subuh dan senja. Keduanya tampak damai, diciptakan untuk kita nikmati oleh-Nya, Allah Maha Pengampun. Hukuman setimpal sudah pasti ada, Namun kita tak pernah diajarkan olehnya untuk mencaci, melempar sesama, karena kita tak berhak atas ciptannya. Kita hanya dianjurkan untuk saling mengingatkan, beribadah kepada-Nya. Belajar, Iqra denga realita, berkata jika diminta dan membantu bila diperlukan. Bukan membantah dan meronta sekehendak kita.



1 komentar:

Muhammad Rusli 666 mengatakan...

kepala bapak terlalu besar hehehe
ohh iyaa
artiekl saya nyusul pak yaach