Selasa, 21 Desember 2010

Yok Melenggang dengan Damai...

Melenggang dengan damai..tanpa beban, tapi bukan berarti terlalu cuek. Anda ingin tau caranya, Nih, Kami beri jamu paling murah...Khusus mengobati pasien yang pemalu, minder dan terlalu sensitif. Nich Ramuannya:
  1. Bersyukur, atas apa yang kita miliki sekarang. Allah tidak pernah memberikan kejelekan kepada kita. Jika Anda pernah berfikir bahwa wajah kita "kurang asyik" ato "Kurang Keren". Maka Andalah yang berfikir seperti itu, tega nian Anda...baik kepada diri Anda maupun kepada Sang Pencipta. Manusia mahluk paling sempurna, maka jangan pernah berkata "Wajah Saya tak sempurna".
  2. Mandiri, Kita terlahir sendirian (Kecuali Bayi Kembar..he..he). Jadi janganlah terlalu tergantung kepada Orang lain. Manakala kita sudah mampu berjalan, makan, berbicara sendiri. maka lakukanlah sendiri dan berpekiklah kepada diri Anda "Aku Harus Mampu"
  3. Berfikir Positif, kepada semua Orang, terutama yang sudah Anda kenal. jika Anda tidak ditegur seseorang, anggap aja mereka lagi sakit sariawan, jika Anda dicuekin anggap aja mereka lagi sakit mata. Dan kita doakan semoga mereka cepat sembuh, agar kita dapat pahala..he..he..
  4. Istirahat yang cukup, terlebih pikiranmu perlu rileks, istirahatlah selalu. Kalo hanya badan, 15 menit istirahat, bisa segar lagi. Tapi kalo pikiran yang capek, mo ngapain aja malas, bener nggak. Jadi istirahatlah sesuai versi Anda. kalo ngasonya main game...ya silahkan, kalo segarnya nonton opera van java..ya monggo...he...he..
  5. Kodrat manusia harus diyakini, Tuhan menciptakan kita dengan garisan yang berberda, Rizki yang berlimpah dan nikmat, bukan tergantung pada frekwensi kita mengejarnya, namun tergantung pada frekuensi kita mensyukurinya yang telah kita usahakan sesuai kempuan kita. Nah termasuk Jodoh...jangan terlalu di kejar, karena di saat Anda membaca artikel ini, Dia tengan berlari menuju ke arah kita he...he...
  6. Marah...hindarilah, Tapi jika dia datang, tumpahkanlah kemarahan itu pada makanan. Banyaklah makan, setelah kenyang mengantuk, tidurlah..dengan nyenyak..nyenyak..
  7. Kenangan Indah, Jangan melamun, tapi bayangkanlah kembali kenangan-kenangan yang indah yang pernah hinggap di hati anda. ato bacalah buku-buku komedi, jenaka dll.
  8. Casing, rubahlah casing wajah Anda dari type "Cemberut" mengganti dengan type "Ceria". Karena rata-rata kita merasa senang dengan orang yang suka senyum. Senyumlah kepada orang yang sudah kita kenal, jangan perduli mereka mau membalas atau tidak. Kalo mereka tdk membalas berarti mereka kehabisan "Pulsa" he..he..
  9. Cobaan, jadikanlah sebagai pelajaran, jangan putus asa. Putus asa hanya registrasi ulang pada bencana. Unreg segera, ambil hikmahnya. karena kedewasaan sering kita peroleh dari berbagai cobaan, ujian ...
  10. Belajar, Selalu belajar ilmu apapun, ingat perintah Allah pertama kali adalah "Iqra" bacalah....ini merupakan kewajiban bagi manusia sebagai khalifah di bumi. dan jangan pernah berfikir bahwa ilmu yang baru atau modern tidak bagus, sehingga kita antipati mempelajarinya. Hayo..yang maless..kena singgung he..he..he..tak ada kata terlambat, Anda bisa booking ticket pesawat selanjutnya. (tox)


Anda Ingin Tenang dan Enyahkan Stress....

     Jika saat membaca judul di atas , di pundak anda tidak sedang memikul apapun, kenapa mesti Anda ciptakan "Beban" dalam fikiran Anda?.Sebenarnya otak kita akan menciptakan sugesti yang tidak perlu itu! ketika Anda mengajak angan kita merasakan beban fantasi yang sebenarnya tidak ada. otot dan urat Anda turut menderita karenanya. Samudra "Syukur" itu sangat luas sekali. Gemericiknya menyuguhkan ketenangan lahir dan batin. Kenapa malah kita memilih pulau sempit yang hanya membuat kita terkucil. Padahal jika kita mau menegur "Syukur" barang sejenak, maka akan membentuk perasaan kita seimbang. Kita tak lagi merasa tinggi, sehingga gemetaran takut jatuh. Kita tak jua merasa nista, sehingga mematri mata kita, takut menatap kenyataan. Sahabat "Syukur" ini melayang dengan damai di antara keduanya.
     Pikiran positifpun akan muncul saat kita disakiti. Perasaan banggapun akan lahir atas kekurangan menurut anggapan kita. karena Allah tak pernah menciptakan manusia "Kekurangan". Sedih akan tercampakkan, larut dengan sungai keceriaan. Sudut-sudut bibir kita akan tertarik ke atas menelurkan selaksa senyum. Senyum kita senantiasa mengajak insan lain turut mereguk cita. Jemari kita tak lagi mengepal, menggegam berjengkal2 emosi dan kemarahan. Hati kita tak lagi menggelap. Sekarang, terpejamlah. Di manapun Anda, Siapapun Anda, Jabatan tak penting.Tutup mata Anda, lalu ajak fikiran Anda pada peristiwa yang paling menyenangkan, yang pernah hinggap dalam nurani Anda. Rasakan Anda berada di sana saat ini, lepaskan semua fikiran negatif, enyahkan kedengkian, kekotoran, sakit hati, kejengkelan...bebaskan semuanya..rasakan hanya kedamaian..dan ketenangan.
     Rasakan bahwa Anda adalah makluk lemah, makluk kecil yang tidak berdaya, pasrahkan hanya kepada Allah SWT. Karena yang membebani Anda sebenarnya adalah karena Anda merasa sebagai Mahluk  yang besar, sehingga untuk melangkah saja, Anda merasa "beban" berat. Cobalah...Ringankan pikiran, Santailah melangkah, masih banyak pintu terbuka buat Anda. Anda adalah mahluk Allah SWT, yang sekarang tetap dipelihara oleh-Nya. Jangan ada rasa takut. Rizki, Jodoh, Pangkat sudah tercatat buat Anda...tidak usah dikejar. karna saat ini "Dia" tengah berjalan dan bahkan berlari menghampiri Anda. (tox)

Minggu, 19 Desember 2010

Bias Pelangi Belantara

     Dulu sempat ada asumsi, Kalimantan terkenal belantaranya. Belantara yang asri yang sulit dirambah, onak duri menjadi trotoar tempo dulu. Hanya fauna & flora yang menjadi warga habitat hijau itu. Orang utan menjadi primadona di jagat itu, sementara ular pyton menjadi pertapa sejati di relung semak yang didekorasi oleh berbagai bentuk dedaunan.
      tapi itu hanya asumsi Bro!!, Setelah telapak kaki kita meng"KLIK" tanah liat Kalimantan, dan kornea mata kita menyapa langsung bait "Borneo", maka indra perasa ini langsung merajut syaraf dan menjalin sebuah makna yang meretas asumsi awal tadi.
     Borneo, khususnya Kalimantan imur, ternyata tidak seperti asumsi prematur tadi. Setelah Saya tinggal, bekerja dan berkeluarga di pulau ini, Borneo menyimpan potensi yang besar baik dari sumber daya manusianya maupun kelimpahan hasil almnya.
     Saya pernah bertugas keliling, mangajar di palatihan di anjung Selor, SDN 039 Samarinda, SMPN 2 Samarinda, SMPN 1 Sungai Nyamuk, SMPN 2 Sebatik, Nunukan dan akhirnya berlabuh kembali di SMAN 1 Anggana. Dari sinilah Saya  berkonklusi bahwa potensi putra-putri kita di Kalimantan sagat besar. Meski semua ini tergantung pada kebijakan Bapak-apak kita pemegang kebijakan.

Minggu, 12 Desember 2010

Selamat Bergabung..

Kami Keluarga Besar SMA Negeri 1 Anggana
Menyampaikan terima Kasih atas Kunjungannya, Selamat Bergabung

Bagi Rekan-Rekan Guru, Kerabat dan Masyarakat,
Konten ini merupakan wadah kita untuk saling "Sharing"
Dalam metode, Inovasi, Motivasi dan terobosan baru dalan forum Pendidikan
Harapan Kami, kita bisa saling memberikan masukan yang berarti bagi putra-putri kita.

Bagi Anak-anakku tercinta,
Baik yang masih belajar di SMA kita, maupun yang sudah lulus.
Wahana ini adalah wadah untuk berkreasi, berkarya, berlomba dalam mengisi kegiatan positif.
Juga merupakan "Ladang" yang siap ditanami dengan ilmu2 baru, segar, up to date. 
Khususnya bagi Anak2ku yang sudah lama meninggalkan "Padepokan SMAN 1 Anggana"
Berbagilah, Kami yakin Ilmumu semakin tajam,  mempuni dan lebih bernuansa.
Dan Ilmu itu akan berarti jika Kamu berbagi dengan adik2 mu di sini,
Berilah masukan bagi adik2mu dengan "Berendevous" di sini, Kami tunggu Karyamu, artikel, Foto2mu di sini.

Salam Blogger.....Berikan Masukan Anda

Sabtu, 11 Desember 2010

SELAMAT MENAPAK DI BERANDA KAMI

Kami Keluarga Besar SMA Negeri 1 Anggana
Menyampaikan Terima Kasih atas kunjungan anda

Bagi Masyarakat,
Kami hanya ingin berbagi informasi, ingin mohon masukan kritik dan saran
demi kemajuan kita semua, dalam mengemban amanat di SMAN 1 Anggana.
Bagi Para Rekan Guru...
Sebagai wahana "sharing" dalam dunia Pendidikan, yang senantiasa menuntut pembaharuan
Inovasi, Motivasi dan terobosan baru.
Bagi Anak-anakku tercinta,
Baik yang masih belajar ataupun yang sudah lulus,
Jadikanlah zona ini sebagai penyalur inspirasi, ajang kreativitas dan Obat kerinduan
Manakala kita sama-sama pernah berkumpul, pernah gembira menebar senyum,
Pernah sedih, jengkel...yang membuat kita semakin dewasa seperti sekarang ini,
Akhirnya, Kami berharap.....
Meski kita tak bisa bertemu, sumbangkanlah buah pikiranmu, karyamu disini....
Terima Kasih......

Jumat, 10 Desember 2010

Hentakan Kesadaran, Jumat Pahing 10 Dec 2010

     "Pagi ini ketika Aku sedang membaca buku, aku kaget, Anakku, Yayas berteriak, dia kelas 5 SD. "Pak, tolong kerjakan soal ini," sambil tergopoh2 dari sekolahnya pagi itu. Sementara 15 menit lagi jam masuk, Waduh ternyata soal pelajaran Bahasa Indonesia, jumlah soalnya 50 butir..waduh..manna sempat?.. pikirku, tapi demi menjaga "Reputasi" di depan anakku, aku menyanggupinya he..he..dengan berderai keringat dan berlumur konsentrasi, akhirnya kelar juga nih tugas he..he..,"
     Kini Aku tersadar, ternyata aku tak pernah lepas dari pelajaran SD, kendati aku sudah mengajar di di SMA ternama (artinya sma kami punya nama gitu). Aku sadar aku tak boleh pongah dan arogan. Ternyata pendidikan itu bak lautan, ketika masih di pantai, gelombangnya cenderung berderai keras, suaranya bergemuruh, kecepatannya tidak stabil, senantiasa menabrak batu karang yang tak salah apa-apa, tapi akhirnya pecah jua ombak yang ribut itu atas ulahnya sendiri. Tapi kenyataannya dasarnya cenderung dangkal dan ikannya jarang ada. Namun kalau kita sudah berada di tengah lautan, gelombangnya agak tenang, kecepatannya stabil, suaranya berdesir pelan, kedalamannya menakutkan , apalagi bagi orang yang nggak bisa berenang...he...he..he,"
     Itu artinya, kita tak boleh sombong, ketika kita merasa menguasai sesuatu. Karena ibarat lautan kita semuanya memulai pelayaran dari pantai dan kembalinya juga ke pantai. Siapa yamg mau terombang-ambing di lautan lepas...ih ngerii..!! (tox)